Penyebab Banjir di Pusat Kota Surabaya, Terhambat Utilitas
Penyebab Banjir di Pusat Kota Surabaya, Terhambat Utilitas
Surabaya, Sonora.ID – Sejumlah langkah diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menyelesaikan permasalahan genangan air hingga banjir yang sempat terjadi di pusat kota.
Pasca terjadinya hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Pahlawan pada Jumat (07/10/2022) lalu.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran terkait penyebab genangan air yang terjadi di pusat kota saat hujan deras turun. Ini sebagaimana instruksi dan arahan Wali Kota Eri Cahyadi.
"Di pusat kota kami kerahkan satgas hampir berjumlah 50-60 orang di tiga sampai empat titik untuk menelusuri dari hulu ke hilirnya pusat kota," kata Lilik saat ditemui di kantornya, Senin (10/01/2022).
Satgas dari DSDABM tersebut, kata Lilik, menyusuri dan membersihkan sampah pada setiap saluran yang ada di pusat kota.
Tak hanya itu, pengerukan lumpur juga dilakukan mulai dari hulu ke hilir hingga menuju ke sungai.
"Memang di sana (saluran), problemnya yang kita temukan banyaknya utilitas yang ada di saluran yang menjadi kendala kita," katanya.
Menurutnya, banyaknya utilitas yang melintang, tentu saja hal tersebut mengurangi kapasitas saluran. Selain itu, utilitas juga berpotensi memberikan ruang gerak sampah untuk berhenti.
"Makanya kami sekarang, yang pertama membersihkan dulu saluran. Kemudian menata utilitas yang ada di saluran," ujarnya.
Baca Juga: Banjir Bandang Jember, Gubernur Jatim: Identifikasi Kerusakan dan Perbaikan Segera
Meski demikian, Lilik menyatakan, sebenarnya saluran di pedestrian pusat kota, kapasitasnya sudah cukup menampung air saat hujan turun. Namun, karena banyaknya utilitas yang melintang, hal ini menjadikan hambatan yang cukup signifikan untuk aliran air.
"Apalagi utilitas di pertemuan tiga bidang lebih, di situ akan menjadi hambatan yang cukup signifikan aliran air," jelasnya.
Lilik menyebutkan, ada beberapa titik di pusat kota yang difokuskan untuk dilakukan pengerukan atau normalisasi saluran. Di antaranya, crossing saluran di Jalan Panglima Sudirman (Hokky Buah), Jalan Taman AIS Nasution, Jalan Embong Sawo serta brandgang di pusat kota.
Komentar
Posting Komentar